SEGERA HUBUNGI KAMI...TELP. 031-5342841 / 031-70027280 / 0852-30776699...PUSAT BAHAN BANGUNAN SURABAYA - JL.BALIWERTI NO.39 SURABAYA...

Monday, October 20, 2008

Mengapa Harga Bahan Bangunan Naik Terus..??

Akhir-akhir ini kami sering ditanya para customer mengapa harga-harga granit,keramik atau sanitary, terus mengalami kenaikan, padahal harga minyak dunia sudah turun banyak ?...Sewaktu minyak dunia naik, oke lah harga-harga ikut naik karena hampir semua production cost ikut naik, tapi sekarang minyak dunia turun, kok harga-harga malah naik lagi ? Bukankah ini merugikan konsumen atau ini permainan pihak penjual untuk meraup keuntungan,...dan banyak lagi uneg-uneg lainnya yang kami terima...

Kami sendiri sangat maklum dengan apa yang dirasakan oleh para customer, untuk menyikapi hal tersebut di atas mari kita lihat beberapa penjelasan berikut. Pada bulan April 08 yang lalu kami sempat menulis tentang efek atau pengaruh inflasi terhadap perekonomian kita dengan judul Menyongsong Era Inflasi dan BBM Naik Terus Bagaimana Harga Bahan Bangunan Tulisan kali ini ada hubungannya dengan tulisan tersebut di atas,...April-Mei 08 merupakan puncak kenaikan minyak dan komoditas dunia dan sekarang puncak turunnya minyak dan komoditas dunia, yang sama dari kedua situasi diatas adalah harga barang-barang tetap saja naik...

Oke....mari kita bahas satu persatu, Kami sempat discuss mengenai hal ini pada supplier baik pabrik maupun importir..mengapa sekarang ini harga dinaikan lagi padahal minyak dunia kan udah turun pada level $78/barel, tidak sebading dengan beberapa waktu yang lalu yang sempat mencapai $141/barel...ini jawabannya...'kenaikan harga yang lalu bukan-lah kenaikan yang maksimal itu hanya kenaikan sekitar 10%-20 % ,..coba bandingkan dengan kenaikan minyak dan gas yg mencapai 40%-100%'....kami rasa ini cukup masuk akal,..dasarnya apa ? jika pada saat itu harga dinaikan pada titik maksimal sudah dipastikan barang-barang tidak akan laku karena harga tersebut tidak bisa diterima pasar, ditambah lagi tingkat konsumsi masyarakat yang menurun, ini akan membuat pabrik lebih cepat kolaps lagi karena barang yang diproduksi tidak laku, padahal untuk survive saja dengan cost production yang tinggi ( akibat dari : bbm naik, inflasi tinggi, gaji pegawai naik, dll ) saja mereka sudah setengah mati apalagi ditambah produknya yang tidak laku, jadi diambil jalan tengah naiknya secara bertahap sambil melihat pemulihan ekonomi dan saat ini merupakan kenaikan tahap berikutnya.

Jika masih penasaran dengan alasan diatas, mari kita simak lagi alasan berikut ini....Bila benar semua pabrik berpatokan pada harga minyak dunia dalam proses produksi mereka, mengapa sewaktu minyak turun harga tidak serta merta turun ???? ..ini penjelasannya...pembelian minyak dilakukan melalui pasar derivatif dan penyerahanya adalah 6 bulan kemudian, jadi jika belinya pada saat bulan April 08 maka akan diterima pada bulan Oktober 08 saat ini, berarti produksi saat ini menggunakan minyak pembelian bulan April 08 yang lagi mahal-mahalnya dan sudah pasti cost productionnya juga tinggi, karena berpatokan pada minyak dengan harga pada bulan Aprl 08, sekali lagi mustahil untuk menurunkan harga.

Jika mau murah berarti harus menunggu 6 bulan lagi dari sekarang untuk menunggu penyerahan minyak yang dibeli pada bulan Oktober 08 sekarang ini dan akan diterima pada bulan April 09,..Tapi apakah bener 6 bulan lagi harga baru bisa turun...once again,I don't think so...Why??? Please remember, right now we are in the middle of world financial crisis... Akibat dari krisis ini seluruh dunia kesulitan likuiditas dan semua orang mengencangkan ikat pinggang, sekali lagi industri-industri akan terpukul. Yang perlu diingat selama tingkat inflasi masih tinggi sangat sulit sekali untuk menekan harga untuk turun.

Mudah-mudahan penjelasan ini bermanfaat dan sekali lagi tanpa bermaksud menjadi ahli ekonom atau pengamat ekonomi untuk meramalkan keadaan ekonomi ke depan, ini hanya untuk sharing aja, kami rasa anda semua jauh lebih mengerti dengan keadaan ekonomi sekarang ini...

No comments: